Peristiwa-Peristiwa Penting Yang Berkaitan Dengan Perkembangan Bahasa Melayu/Indonesia - Bahasa Pedia

Rabu, 19 Mei 2021

Peristiwa-Peristiwa Penting Yang Berkaitan Dengan Perkembangan Bahasa Melayu/Indonesia



Peristiwa-Peristiwa Penting Yang Berkaitan Dengan Perkembangan Bahasa Melayu/Indonesia


Tahun-tahun penting yang mengandung arti sangat  mentukan dalam sejarah perkembangan bahasa Melayu/lndonesia dapat diperinci sebagai berikut.


1. Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu, 


2. Pada tahun 1908 Pemerintahmendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Balai  Pustaka menerbitkan buku-buku novel, seperti Sitti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas. Kehadiran dua novel itu di masa kini di toko buku menjadi bukti bahwa bahasa Indonesia sudah ada dan sudah dipakai sebelum tahun 1928.


3. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal 28 Oktober 1928 itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.


4. Pada tahun 1933 secara resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan kawan-kawan.


5. Pada tanggal 25--28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Putusannya adalah bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan kita saat itu.  


6. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.


7. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya. 


8. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober-2 November 1954 memutuskan bahwa bangsa  Indonesia bertekad untuk icrus„menerus menyempuma  kan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa  nasional dan ditetapkan sebagai bahasa negara itu.


9. Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia  yang Disempurnakan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan   Presiden No. 57, tahun 1972.


10. Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa   Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh Indonesia. 


11. Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober -- 2 November 1978 merupakan peristiwa yang penting bagi kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda yang kelima puluh ini,  selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga memutuskan untuk terus berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.


12. Kongres Bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada 21—26 November 1983. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih diangkatkan sehingga amanat yang tercantum dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.


13. Kongres Bahasa Indonesia V juga diadakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober -- 3 November 1988. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara dan peserta tamu dari negara sahabat, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres   ini ditandai dengan dipersembahkannya karya besar  Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada  pecinta bahasa di Nusantara, yakni berupa (1) Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan (2) Tata Bahasa Baku Bahasa  Indonesia.


14. Kongres Bahasa Indonesia VI diadakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober -- 2 November 1993. Pesertanya  sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53  peserta tamu dari mancanegara (Australia, Brunei  Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga  Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang Undang Bahasa Indonesia.


15. Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia Jakarta pada 26—30 Oktober 1998. Kongres ini mengasulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bakasa dengan ketentuan sebagai berikut.

  1. Keanggotaannya terdiri atas tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
  2. Tugasnya ialah memberikan nasihat kepada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa serta meng upayakan peningkatan status kelembagaan Pusat   Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 


16. Kongres Bahasa Indonesia VIII. Kongres ini diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14—17 Oktober 2003.


Nah demikianlah artikel tentang Peristiwa peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan bahsa Melayu/Indonesia, mohon maaf apa bila ada kesalahan dalam penulisan atau kurang tepat yang tidak berkenan silahkan tulis kritik dan saran di kolom komentar semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca.



Salam hangat salam literasi “ADMIN”


Comments


EmoticonEmoticon