Sumber Bahasa Indonesia - Bahasa Pedia

Minggu, 16 Mei 2021

Sumber Bahasa Indonesia

Sumber Bahasa Indonesia

Sumber Bahasa Indonesia

Apabila ingin membicarakan perkembangan bahasa indonesia, mau tidak mau kita harus membicarakan bahasa Melayu sebagai sumber (akar) bahasa Indonesia yang kita prgunakan sekarang. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu, yang sejak dahulu sudah dipakai sebagai bahasa perantara (lingua franca), bukan saja di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.

 

Pertanyaan yang mungkin timbul adalah kapan sebenarnya bahasa Melayu mulai dipergunakan sebagai alat komunikasi. Berbagai batu bertulis (prasasti) kuno yang ditemukan, seperti

(1) Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, tahun 683,

(2) Prasasf Talang Tuo di Palembang, tahun 684,

(3) Prasasü Kota Kapur di Bangka Barat; tahun 686,dan 

(4) Prasasti Karang Brahi, Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi, tahun 688,

yang bertulis Pra-Nagari dan bahasanya bahasa Melayu Kuno, memberi petunjuk kepada kita bahwa bahasa Melayu dalam bahasa Melayu Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya (Halim, 1979: 6—7). Prasasti - prasasti yang juga tertulis di dalam bahasa Melayu Kuno terdapat di Jawa Tengah (Prasasti Gandasuli, tahun 832) 'dan di Bogor (Prasasti Bogor, tahun 942). Kedua prasasti di Pulau Jawa itu memperkuat dugaan kita bahwa Bahasa Melayu Kuno pada waktu itu tidak hanya dipakai di Pulau Jawa.

Berikut ini di kutipkan sebagian bunyi batu bertulis (Prasasti) Kedua bukit.

Swastie syrie syaka warsaatieta 605 ekadasyii syuklapaksa wulan waisyaakha dapunta hyang naayik di saamwan manglap siddhayarta di saptamie syuklapaksa wulan jyestha dapunta hyang marlapas dari minanga taamwan ….

(Selamat! Pada tahun syaka 605 hari kesebelas pada waktu terang bulan Waisyaakha, tuan kita yang mulia naik di perah menjemput Siddhayaatra. Pada hari ketujuh pada masa terang bulan Jyestha, tuan kita yang mulia erlepas dari Minanga Taamwan ….)

Kalau kita perhatikan dengan seksama, ternyata prasasti itu memiliki kata kata (di cetak dengan huruf miring) yang masih kita kenal sekarang walaupun waktu sudah berlalu lebih dari 1.400 tahun.

Berdasarkan petunjuk petunjuk lainya, dapatlah kita kemukakan bahwa pada zaman Sriwijaya Bahasa Melayu berfungsi sebagai berikut.

1.   Bahasa Melayu berfungsi sebagai Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra.

2.   Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) antar suku di Indonesia

3.   Bahasa melayu berfungsi sebagai bahasa perdaganga terutama di sepanjang pantai, baik suku yang ada di Indonesia maupun bagi pedagang-pedagang yang datang dari luar Indonesia.

4.   Bahasa melayu berfungsi sebagai Bahasa resmi kerajaan.

cukup sekian artikel dari saya semoga bermanfaat 

Comments


EmoticonEmoticon