Ragam Lisan dan Ragam Tulis - Bahasa Pedia

Selasa, 18 Mei 2021

Ragam Lisan dan Ragam Tulis

Ragam Lisan dan Ragam Tulis

RAGAM LISAN DAN RAGAM TULIS

Bahasa Indonesia yang amat luas wilayah pemakaiannya ini dan bermacam-macam pula latar belakang penuturya, mau tidak mau akan melahirkan sejumlah ragam bahasa. Adanya bermacam-macam ragam bahasa ini sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungan yang berbeda-beda. Ragam bahasa ini pada pokoknya dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu ragam lisan dan ragam tulis.


Tidak dapat kita pungkiri, bahasa Indonesia ragam lisan sangat berbeda dengan bahasa Indonesia ragam tulis. Ada pendapat yang mengatakan bahwa ragam tulis adalah pengalihan ragam lisan ke dalam ragam tulis (huruf). Pendapat ini tidak dapat dibenarkan seratus persen sebab  semua ragam lisan dapat dituliskan; sebaliknya, tidak semua ragam tulis dapat dilisankan. Kaidah yang berlaku bagi ragam lisan belum tentu berlaku bagi ragam tulis.


Kedua ragam itu berbeda. Perbedaannya adalah sebagai berikut.

 

1)         Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara yang berada di depan pembicara, sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada di depan.


2)         Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal,  seperti subjek, predikat, dan objek tidak selalu dinyatakan. Unsur-unsur itu kadang-kadang dapat ditinggalkan. Hal ini disebabkan Oleh bahasa yang digunakan itu dapat dibantu oleh gerak, mimik, pandangan, anggukan, atau intonasi.


Contoh:

Orang yang berbelanja di pasar.

"Bu, berapa cabenya?"

''Tiga puluh."

"Bisa kurang?"

"Dua lima saja, Nak."    

 

Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan pembicara, Kelengkapan ragam tulis menghendaki agar orang yang "diajak bicara" mengerti isi tulisan itu. Contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku, majalah/ dan surat kabar.


3)         Ragam lisan sangat terikat poda kondisi, situasi, ruang dan waktu. Apa yang dibicarakan secara lisan di dalam sebuah ruang kuliah, hanya akan berarti dan berlaku untuk waktu itu saja. Apa yang diperbincangkan dalam suatu ruang diskusi susastra belum tentu dapat dimengerti  Oleh orang yang berada di luar ruang itu. Sebaliknya, ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu. Suatu tulisan dalam sebuah buku yang ditulis Oleh seorang penulis di Indonesia dåpat dipahami Oleh  orang yang berada di Amerika atau Inggris. Sebuah buku yang ditulis pada tahun 1985 akan dapat dipahami  dan dibaca oleh orang yang hidup tahun 2008 dan Seterusnya. Hal itu dimungkinkan Oleh kelengkapan unsur unsur dalam ragam tulis.


Contoh ragam lisan Iainnya.

Seorang direktur berkata kepada sekretarisnya. "Kenapa  dia, San."

"Tahu, Tuan, miring kali."

Kalau kita tidak berada dalam suasana itu, jelas kita tidak mengerti apa yang diperbincangkannya itu.


4)         Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara, sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf miring. Berikut ini dapat kita bandingkan wujud bahasa Indonesia ragam lisan dan ragam tulis. Perbandingan ini didasarkan atas perbedaan penggunaan bentuk kata, kosakata, dan struktur kalimat.


Ragam Lisan


A. Penggunaan Bentuk Kata            

  • Kendaraan yang ditumpanginya nabrak pohon mahoni.
  • Bila tak sanggup, tak perlu lanjutkan pekerjaan itu.
  • Fotokopi ijazah harus dilegalisir dulu Oleh pimpinan akademis.


B. Penggunaan Kosakata

  • Saya sudah kasih tahu mereka tentang hal itu.
  • Mereka lagi bikin denah buat pameran entar.
  • Pekerjaan itu agak macet disebabkan karena keterlambatan dana yang diterima.


C. Penggunaan Struktur Kalimat

  • Rencana ini saya sudah sampaikan kepada Direktur.
  • Dalam "Asah Terampil” ini dihadiri juga oleh Gubernur Daerah istimewa Aceh.
  • Karena terlalu banyak saran berbeda-beda sehingga ia makin bingung untuk menyelesaikan pekerjaan itu.


Ragam Tulis


A. Penggunaan Bentuk Kata

  • Kendaraan yang ditumpanginya menabrak pohon mahoni
  • Apabila tidak sanggup, engkau tidak perlu melanjutkan pekerjaan Itu.
  • Fotokopi ijazah harus dilegalisasi dahulu oleh pimpinan akademi.


B. Penggunaan Kosakata 

  • Saya sudah memberi tahu mereka tentang hal itu.
  • Mereka sedang membuat denah untuk pameran nanti.
  • Pekerjaan itu agak macet disebabkan oleh keterlambatan dana yang diterima.


C. Penggunaan Struktur Kalimat

  • Rencana ini sudah saya sampaikan kepada Direktur.
  • "Asah Terampil” ini dihadiri juga oleh Gubemur Daerah istimewa Aceh.
  • Karena terlalu banyak saran yang berbeda-beda, ia  makin bingung untuk menyelesaikan pekerjaan itu.


Demikianlah artikel mengenai ragam lisan dan ragam tulis semoga bermanfaat


Comments


EmoticonEmoticon